Kamis, 26 April 2012

Kendala-kendala penerapan Activity Based Costing (ABC)


Adanya kerancuan bahwa manajemen yang menggunakan ABC menganggap produknya bisa lebih bersaing karena informasi biaya lebih akurat. ABC memang merupakan alat yang dapat digunakan manajemn dalam memperbaiki daya saing.
Sebenarnya yang harus dilakukan adalah memanage aktivitas, bukan biaya. Sebab jika hanya sekedar memanage biaya, bisa saja aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) yang biasanya tinggi, manajemen bukannya berusaha meniadakan aktivitas tersebut, tetapi malah memotong biaya secara kesluruhan, pandangan bahwa ABC dapat digunakan perusahan untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah hal yang berbahaya dan untuk menghindarinya sejak awal manajemen harus mengelola aktivitas bukannya biaya.
Manajemen perlu menyadari apakah sistem manajemen biaya dengan ABC ini memberikan informasi biaya yang benar-benar merupakan biaya produksi. Tiga kendala dari biaya produksi yang dilaporkan berdasar ABC adalah:
a. Alokasi
Walaupun data aktivitas penting diperoleh, tetapi beberapa biaya masih memrlukan alokasi biaya yang bersarkan volume. Misalnya biaya-biaya yang berhubungan dengan gedung yaitu biaya sewa, asuransi dan paja bangunan.
Usaha-usaha untuk menelusuri aktivitas-aktivitas penyebab biaya ini merupakan tindakan yang sia-sia dan tidak praktis.
b. Biaya pengukuran yang tinggi
ABC memerlukan baiya pengeluaran yang tinggi untuk mengoperasikan sistem ini. Kebanyakan perusahaan hanya punya sedikit activity center untuk memulainya yang sama untuk pengelompokan activity center.
c. Periode-periode akuntansi
Periode-periode waktu yang arbiter masih digunakna dalam menghitung biaya-biaya. Banyak manajer yang ingin mengetahui apakah produk yang dihasilkan mengunutnkan atau tidak. Tujuannya tidak saja untuk mengukur seberapa banyak biaya yang sudah diserap oleh produk tersebut, tetapi juga mengukur segi kompetitifnya dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Manajemen dalam hal ini memerlukan pengukuran dan pelaporan yang interim. Informasi untuk mengevaluasi perilaku aktivitas biaya tersebut dapat diberikan pada saat siklus hidup produk itu berakhir sehingga untuk pengukuran produk yang dimiliki siklus hidup lebih lama membutuhkan bentuk pengukuran yang interin (sementara).
Selain kendala-kendala tersebut diatas, kendala-kendala yang timbul dalam penerapan ABC adalah:
  1. Banyak perusahaan yang belum secara ekstensif terotomatisasi sehingga manajer merasa belum perlu mangganti sistem akuntansi biaya tradisional untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan manufaktur tersebut.
  2. Pelaksanaan otomatisasi dilaksanakan secara bertahap sehingga para manajer hanya memusatkan perhatian pada proses produksi.
  3. Kegiatan operasional secara otomatis dan manual dilakukan bersamaan tetapi sistem akuntansi biaya tradisional disediakan bagi keduanya.
  4. Para manajer sering berpendapat bahwa yang utama adalah pelaksanaan produksi, urutan kertas kerja belakangan.
  5. Kebutuhan, pelaporan eksternal mendorong akuntansi keuangan dipakai juga untuk tujaun akuntansi manajemen internal karena pusat pehatian sering diarahkan untuk mempersiapkan laporan keuangan eksternal, dengan demikian banyak manajer meras tidak ada waktu untuk mengubah bentuk laporan manajemen biaya dengan bentuk abru yang lebih relevan.
  6. Keterbatasan sumber daya unutk melaksankan sistem akuntansi manajemen biaya yang baru.
  7. Para manajer sering bertahan untuk tidak berubah karena konflik antar manajer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

animasi bergerak gif
Mirip Aku